My Midnight Poetry II

      Entah kenapa dalam beberapa waktu kebelakang gue ngerasa cobaan itu kembali datang bertubi-tubi, selain karena gue adalah seorang minoritas diantara mayoritas, ada hal lain juga yang buat gue ngerasa seperti ini. Tapi meski begitu its fine !, gue emang harus biasa berdiri sendiri karena gue yang ga bisa apa-apa ini ga jadi beban buat orang lain, tapi gue juga berusaha membuat orang-orang disekitar gue ngerasa terbantu dengan apa yang udah gue lakuin buat mereka, biarlah hanya beberapa orang yang bisa mengerti akan keberadaan gue, daripada banyak orang yang mengerti keberadaan gue tapi punya 2 muka.

      Dengan banyaknya ke-cacad-an dalam diri gue, gue mencoba untuk sedikit menumpahkan apa yang ada dalam hati gue pada sebuah puisi kecil penuh kekurangan :)


0...

diamku bukan berarti aku kosong
tapi ada makna dalam setiap diamku
sepiku bukan berarti aku sedih
tapi selalu ada arti dibalik setiap sepiku

mungkin aku sendiri
mungkin aku memang tak seperti kalian
mungkin aku memang tak bisa seperti kalian
tapi ku tetap tegar dalam setiap kesendirianku

sendiriku bisa kikiskan sepimu
sendiriku bisa hapuskan sedihmu
sendiriku bisa musnahkan keluhmu
tapi sepiku rapuhkan diriku yang kuat

tanpa kawan, aku sendiri
tanpa lawan, aku lemah
tapi karenamulah aku tersenyum
karenamulah aku menjadi kuat


*gue bingung nentuin apa judul puisi gue itu, jadi akhirnya gue kasih judul 0 (kosong)*